Fitriyani, S.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
PEMUDA PENGGERAK KAMPUNG
GERAKAN LITERASI INDONESIA

PEMUDA PENGGERAK KAMPUNG

Tema : Tokoh Muda Pahlawan NasionaL

Pemuda Penggerak Kampung

Pahlawan bukan hanya ia yang tercatat dalam sejarah tetapi ia yang mengukir sejarah di dalam peradaban, membangun dan berevolusi kearah masa depan gemilang, mendobrak keapatisan dengan kebaruan ide, gagasan serta pemikiran yang dijewantahkan dalam gerakan kepedulian kemasyarakatan sehingga menghasilkan karya yang kontributif dan solutif dalam menyelesaikann persoalan bangsa.

Pemuda memiliki keutamaan di usia yang muda dan produktif, sehingga mampu menghasilkan begitu banyak karya terbaik untuk bangsa. Pemikiran dan ideologi nya di butuhkan untuk mengembangkan sebuah tataran yang sudah ketinggalan zaman. Di dalam cerita sejarah, Soekarno mampu bermimpi besar untuk bangsa di usia nya yang masih belia. Kemauan yang keras serta ide hebat yang tak di miliki orang- orang seusianya menjadikan dirinya berbeda. Lompatan impian yang tak biasa untuk

membuat Indonesia merdeka membuatnya memiliki strategi jitu dan serangkaian militansi gerakan kepemudaan yang membawa perubahan pada kemajuan bangsa.

Setidaknya pemuda harus memiliki 3 hal yang perlu diperhatikan agar menjadi pemuda yang militan sehingga dapat membangun peradaban yaitu sikap mau belajar, karena pemuda haruslah belajar mengembangkan kompetensi diri untuk memiliki keterampilan dan pengalaman juga ilmu pengetahuan yang memadai sehingga berguna untuk kebermanfaatan umum. Karakter kedua yang harus dimiliki adalah Proaktif, pemuda harus memiliki kepedulian dan perhatian juga pemahaman terhadap sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitar sehingga menghasilkan kontribusi yang maksimal dalam menyelesaikan persoalan di tengah masyarakat. Selanjutnya, yang harus dimiliki oleh pemuda adalah militansi yang artinya tak henti bergerak dan melangkah untuk suatu visi kebaikan yang diperjuangkan dan tidak mudah tumbang seiring datangnya rintangan dan hambatan serta tetap konsisten di dalam perjalanan. Dan ketiga karakter itu termaktub dalam sebuah kepemimpinan yang visioner, yang mampu melihat masa depan dengan fokus dan konsisten mempersiapkan kompetensi di setiap perubahan yang akan hadir juga memiliki perencanaan pemikiran yang di tuangkan dalam road map yang ingin dicapai agar mendapatkan hasil yang optimal atau bahkan lompatan yang jauh dari perkiraan namun memiliki manfaat yang lebih luas melalui serangkaian kegiatan yang inovatif.

Kepemimpinan dari seorang pemuda militan itu tak lahir tiba-tiba, tetapi melalui proses panjang kematangan pribadi dan sosial yang dilakukan selama usia itu berjalan. Setiap pemuda tentu tumbuh dalam culture yang berbeda- beda, dengan segala potensi yang ada pada dirinya. Hal ini menyebabkan pemuda memiliki banyak ide brilliant untuk melakukan suatu perubahan.Tak pernah di bayangkan misalnya, inovasi di berbagai bidang dihasilkan dari pemikiran anak muda. Salah satunya di dunia pendidikan, inovasi yang dihadirkan itu berupa pengembangan metode belajar yang lebih kekinian dan mengikuti perkembangan zaman dengan akses digital yang dimanfaatkan secara positif untuk memfasilitasi anak anak muda belajar dan menghasilkan karya. Relevansi pendidikan dengan kemajuan teknologi telah memunculkan potensi terpendam anak muda untuk menghasilkan sebuah pergerakan kepemudaan yaitu membangun komunitas belajar via KULWAP (Kuliah Whatsap), Ruang Belajar di Media Sosial, Gerakan Indonesia Membaca, Kerajaan Dongeng anak Indonesia, kemudian Komunitas Literasi Indonesia yang pergerakkannya masif di masyarakat dan menghadirkan banyak perubahan pendidikan ke arah pada kemajuan kompetensi dan keterampilan di berbagai bidang kehidupan yang dibutuhkan.

Inovasi lahir dari sebuah penemuan yang dicoba dan di ulang-ulang sehingga menghasilkan sebuah pembaharuan. Repetisi dari hasil latihan membuat inovasi itu tumbuh subur, dan itu didapatkan dari pemikiran pemuda militan melalui kegigihan untuk tak henti belajar mengasah kemampuan dengan memiliki berjuta pengalaman yang didapatkan di lapangan. Inovasi yang dihasilkan pemuda tentu dibutuhkan untuk membawa perubahan kemajuan Indonesia yang lebih baik. Inovasi itu membawa ide, pemikiran, kreatifitas juga karya manusia untuk tumbuh di dalam wadahnya tanpa harus terkekang dengan hambatan yang ada. Pemuda yang berjiwa kepemimpinan dengan visi yang besar dapat melihat potensi di setiap individu dengan memberikan ruang kreatifitas anak muda untuk dapat terlibat langsung di antara organisasi atau pergerakan. Contohnya, anak muda yang diberi ruang untuk menggerakkan potensi daerahnya agar dapat menghapus angka putus sekolah dan angka buta huruf dengan memanfaatkan buku-buku bekas dari penduduk daerahnya untuk dikirimkan ke seluruh wilayah pelosok indonesia dan membuat sebuah rumah baca atau pojok baca untuk anak anak yang tidak bisa bersekolah supaya tidak tertinggal dalam memperoleh keadilan dalam mendapatkan pendidikan yang layak. Komunitas baca yang digerakkan pemuda-pemudi militan visioner di kehidupan masyarakat melahirkan banyak kontribusi bagi kemajuan pendidikan bangsa. Kehadiran mereka memberikan arah baru pada pertumbuhan ekonomi dan pendidikan bagi warga negara dengan menggerakkan kegiatan sosial pendidikan yang sifatnya inovatif dan solutif sehingga mempercepat pemerataan pendidikan di daerah terpencil.

Hal ini menjadi sebuah kebaikan yang dapat dilanjutkan oleh generasi pemuda berikutnya, untuk mengembangkan semua inisiasi pergerakan yang ada dan membangun Indonesia dengan berbagai cara sesuai potensi yang dimiliki. Sebab itu, pemuda harus menggerakkan ketidakmungkinan menjadi nyata melalui sinergi jejaring dan komunitas yang ideologi nya terjaga bersama team work yang memiliki visi yang sama untuk bangsa. Mereka hadir membersamai langkah-langkah para pejuang yang tak mengenal batas dan waktu untuk membantu masyarakat untuk memberikan keadilan dan persamaan hak yang harus di perjuangkan melalui berbagai cara dengan serangkaian kegiatan yang massif dan visioner. Maka untuk menjaga hal tersebut tetap tumbuh di setiap paradigma pemuda bangsa perlu adanya pelatihan kepemimpinan, ruang untuk belajar bersama professional dan praktisi juga terjun ke lapangan untuk dapat menggerakkan dan mencetak sebuah perubahan yang continoue dan dibutuhkan untuk menjawab persoalan yang dihadapkan masyarakat pada zaman nya. Karena itu, inovasi akan subur dari pemikiran pemuda yang memiliki daya juang tinggi untuk menyelesaikan berbagai persoalan bangsa di tengah masyarakat dengan cara nya masing- masing. Saya memiliki banyak harapan untuk kemajuan pendidikan bangsa yaitu agar seluruh anak anak Indonesia dapat belajar dimanapun berada meski di pelosok nusantara dengan

akses layanan yang di gerakkan oleh pemuda- pemudi daerah yang bisa membuat serangkaian kegiatan inovasi pendidikan sesuai potensi daerahnya sehingga tidak ada lagi desa yang tertinggal dan semua anak anak muda memiliki keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan oleh perkembangan zaman. Tentu hal itu perlu di wadahi oleh pemerintah tapi semua pergerakan bisa di lakukan oleh pemuda untuk memulai inisiasi kegiatan yang berkerja sama dengan PEMDA setempat ataupun Dinas Kabupaten/Kota ataupun Kepala Desa agar bisa menghadirkan layanan pendidikan dalam bentuk apa saja untuk masyarakat di lingkungan nya sehingga pemerataan pendidikan dapat terwujud dan menghasilkan mutu individu yang mumpuni di hari esok.

Saya memiliki banyak impian untuk meningkatkan pendidikan anak-anak Indonesia, untuk itu saya tak henti belajar dan mencari beasiswa agar dapat meningkatkan kapasitas dan keterampilan serta pengetahuan yang memadai guna berkontribusi dalam kemajuan pendidikan anak negeri. Saya anak pertama dari tiga bersaudara dengan adik yang masih duduk di bangku sekolah. Pekerjaan ayah saya adalah tukang jahit rumahan, dan ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga. Saya memulai pendidikan dengan penuh perjuangan. Dulu, sewaktu kelas 3 SD sampai dengan lulus kuliah saya berjualan kue dan nasi uduk hasil buatan ibu di sekolah, demi membeli sebuah buku dan bayaran sekolah. Dengan hasil penjualan itu, kami menyambung hidup untuk dapat bisa makan dan bersekolah. Ayah dengan penghasilan kurang dari Rp. 500.000,- berusaha mencukupi kebutuhan hidup kami. Namun, saya tetap ingin bersekolah meski dalam keadaan sesulit apapun, karena pendidikan adalah bekal untuk memberikan kebermanfaatan dan pendidikan juga proses dalam membangun kapasitas dan integritas diri agar layak bersanding dan bertanding di perubahan zaman yang serba teknologi ini. Saya sangat mencintai dunia pendidikan, untuk itu saya membuat pergerakan dengan membuat rumah baca “Bergerak Indonesia” sebagai salah satu bukti nyata hasil pendidikan S1 saya dengan mengumpulkan buku buku bekas dan menggiatkan kegiatan literasi di sekitar lingkungan tempat saya tinggal. Selain membuat rumah baca atau bisa disebut dengan perpustakaan mini, saya pun bersama kawan-kawan mengirimkan buku-buku bekas pelajaran untuk anak anak desa terpencil agar mereka bisa memiliki buku. Komunitas itu saya rintis agar bisa membantu menyelesaikan persoalan literasi anak – anak Indonesia yang sangat perlu perhatian sebagai bentuk rasa pengabdian saya kepada masyarakat atas pendidikan yang telah saya dapatkan. Bergerak Indonesia adalah komunitas literasi yang saya dirikan bersama team untuk menghapus angka buta huruf anak anak desa terpencil dan menghadirkan rasa merdeka untuk seluruh anak anak Indonesia bahwa mereka adalah bagian terpenting dari sebuah bangsa yang akan meneruskan perjuangan para pahlawan kelak. Mereka adalah motor perubahan bangsa di masa depan, mereka harus mendapatkan buku-buku bacaan yang berkualitas

dan menunjang kemajuan pertumbuhan otak dan intellegensi nya agar dapat tumbuh berkarya di masa depan dan siap menghadapi tantangan pada zaman nya. Untuk itu, saya bersama team mengumpulkan buku-buku pelajaran bekas dan buku buku cerita dan bahan bacaan dari seluruh wilayah Jabodetabek untuk dapat dikirim ke seluruh pelosok Indonesia dari bagian Kabupaten Pidi, Aceh, Kabupaten Malinau, Kalimantan

,Kab. Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT hingga

Kabupaten Biak Numfor, Papua dan masih banyak daerah kabupaten lainnya.

Begitu banyak potensi di daerah sehingga dapat menggerakkan perubahan ke arah yang lebih baik. Bergerak Indonesia yang saya rintis telah menginisiasi komunitas pemuda pemudi yang ada di daerah untuk mendirikan rumah baca untuk anak anak desa yang terpinggirkan atau bahkan putus sekolah di pelosok nusantara. Ttelaha banyak komunitas literasi yang diwujudkan dari setiap pergerakan ide yang ditumpahkan dalam kepedulian kemasyarakatan. Hal ini tentu menumbuhkan energi positif anak muda untuk memiliki kesadaran agar bisa membangun negri dengan sinergi yang kontributif dan solutif dengan masyarakat di lingkungan nya. Namun, tentu masih ada banyak langkah solusi pendidikan dan inovasi pendidikan yang ingin dibuat. Untuk itu, saya melanjutkan kuliah S2 Manajemen Pendidikan di Universitas Negeri Jakarta dengan harapan dapat mengasah dan memperoleh ilmu pengetahuan yang dapat diterapkan di masyarakat demi memajukan pendidikan di Indonesia kelak, membantu menyelesaikan persoalan pendidikan anak bangsa dan memberikan kesempatan bagi anak anak yang tidak mampu agar bisa bersekolah.

Semoga tulisan ini bermanfaat agar menjadi sebuah representasi dari pemuda yang diharapkan bangsa untuk menggerakkan banyak potensi anak anak muda Indonesia dengan kontribusi yang beragam dan inovatif juga menjadi bahan pertimbangan bagi pihak terkait untuk dapat memberikan kesempatan bagi saya mengembangkan potensi dan kompetensi agar bermanfaat untuk negeri.

Tema : Tokoh Muda Pahlawan Nasional

(Fitriyani, S.Pd, Gr.)

Pemuda Penggerak Kampung

Pahlawan bukan hanya ia yang tercatat dalam sejarah tetapi ia yang mengukir sejarah di dalam peradaban, membangun dan berevolusi kearah masa depan gemilang, mendobrak keapatisan dengan kebaruan ide, gagasan serta pemikiran yang dijewantahkan dalam gerakan kepedulian kemasyarakatan sehingga menghasilkan karya yang kontributif dan solutif dalam menyelesaikann persoalan bangsa.

Pemuda memiliki keutamaan di usia yang muda dan produktif, sehingga mampu menghasilkan begitu banyak karya terbaik untuk bangsa. Pemikiran dan ideologi nya di butuhkan untuk mengembangkan sebuah tataran yang sudah ketinggalan zaman. Di dalam cerita sejarah, Soekarno mampu bermimpi besar untuk bangsa di usia nya yang masih belia. Kemauan yang keras serta ide hebat yang tak di miliki orang- orang seusianya menjadikan dirinya berbeda. Lompatan impian yang tak biasa untuk

membuat Indonesia merdeka membuatnya memiliki strategi jitu dan serangkaian militansi gerakan kepemudaan yang membawa perubahan pada kemajuan bangsa.

Setidaknya pemuda harus memiliki 3 hal yang perlu diperhatikan agar menjadi pemuda yang militan sehingga dapat membangun peradaban yaitu sikap mau belajar, karena pemuda haruslah belajar mengembangkan kompetensi diri untuk memiliki keterampilan dan pengalaman juga ilmu pengetahuan yang memadai sehingga berguna untuk kebermanfaatan umum. Karakter kedua yang harus dimiliki adalah Proaktif, pemuda harus memiliki kepedulian dan perhatian juga pemahaman terhadap sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitar sehingga menghasilkan kontribusi yang maksimal dalam menyelesaikan persoalan di tengah masyarakat. Selanjutnya, yang harus dimiliki oleh pemuda adalah militansi yang artinya tak henti bergerak dan melangkah untuk suatu visi kebaikan yang diperjuangkan dan tidak mudah tumbang seiring datangnya rintangan dan hambatan serta tetap konsisten di dalam perjalanan. Dan ketiga karakter itu termaktub dalam sebuah kepemimpinan yang visioner, yang mampu melihat masa depan dengan fokus dan konsisten mempersiapkan kompetensi di setiap perubahan yang akan hadir juga memiliki perencanaan pemikiran yang di tuangkan dalam road map yang ingin dicapai agar mendapatkan hasil yang optimal atau bahkan lompatan yang jauh dari perkiraan namun memiliki manfaat yang lebih luas melalui serangkaian kegiatan yang inovatif.

Kepemimpinan dari seorang pemuda militan itu tak lahir tiba-tiba, tetapi melalui proses panjang kematangan pribadi dan sosial yang dilakukan selama usia itu berjalan. Setiap pemuda tentu tumbuh dalam culture yang berbeda- beda, dengan segala potensi yang ada pada dirinya. Hal ini menyebabkan pemuda memiliki banyak ide brilliant untuk melakukan suatu perubahan.Tak pernah di bayangkan misalnya, inovasi di berbagai bidang dihasilkan dari pemikiran anak muda. Salah satunya di dunia pendidikan, inovasi yang dihadirkan itu berupa pengembangan metode belajar yang lebih kekinian dan mengikuti perkembangan zaman dengan akses digital yang dimanfaatkan secara positif untuk memfasilitasi anak anak muda belajar dan menghasilkan karya. Relevansi pendidikan dengan kemajuan teknologi telah memunculkan potensi terpendam anak muda untuk menghasilkan sebuah pergerakan kepemudaan yaitu membangun komunitas belajar via KULWAP (Kuliah Whatsap), Ruang Belajar di Media Sosial, Gerakan Indonesia Membaca, Kerajaan Dongeng anak Indonesia, kemudian Komunitas Literasi Indonesia yang pergerakkannya masif di masyarakat dan menghadirkan banyak perubahan pendidikan ke arah pada kemajuan kompetensi dan keterampilan di berbagai bidang kehidupan yang dibutuhkan.

Inovasi lahir dari sebuah penemuan yang dicoba dan di ulang-ulang sehingga menghasilkan sebuah pembaharuan. Repetisi dari hasil latihan membuat inovasi itu tumbuh subur, dan itu didapatkan dari pemikiran pemuda militan melalui kegigihan untuk tak henti belajar mengasah kemampuan dengan memiliki berjuta pengalaman yang didapatkan di lapangan. Inovasi yang dihasilkan pemuda tentu dibutuhkan untuk membawa perubahan kemajuan Indonesia yang lebih baik. Inovasi itu membawa ide, pemikiran, kreatifitas juga karya manusia untuk tumbuh di dalam wadahnya tanpa harus terkekang dengan hambatan yang ada. Pemuda yang berjiwa kepemimpinan dengan visi yang besar dapat melihat potensi di setiap individu dengan memberikan ruang kreatifitas anak muda untuk dapat terlibat langsung di antara organisasi atau pergerakan. Contohnya, anak muda yang diberi ruang untuk menggerakkan potensi daerahnya agar dapat menghapus angka putus sekolah dan angka buta huruf dengan memanfaatkan buku-buku bekas dari penduduk daerahnya untuk dikirimkan ke seluruh wilayah pelosok indonesia dan membuat sebuah rumah baca atau pojok baca untuk anak anak yang tidak bisa bersekolah supaya tidak tertinggal dalam memperoleh keadilan dalam mendapatkan pendidikan yang layak. Komunitas baca yang digerakkan pemuda-pemudi militan visioner di kehidupan masyarakat melahirkan banyak kontribusi bagi kemajuan pendidikan bangsa. Kehadiran mereka memberikan arah baru pada pertumbuhan ekonomi dan pendidikan bagi warga negara dengan menggerakkan kegiatan sosial pendidikan yang sifatnya inovatif dan solutif sehingga mempercepat pemerataan pendidikan di daerah terpencil.

Hal ini menjadi sebuah kebaikan yang dapat dilanjutkan oleh generasi pemuda berikutnya, untuk mengembangkan semua inisiasi pergerakan yang ada dan membangun Indonesia dengan berbagai cara sesuai potensi yang dimiliki. Sebab itu, pemuda harus menggerakkan ketidakmungkinan menjadi nyata melalui sinergi jejaring dan komunitas yang ideologi nya terjaga bersama team work yang memiliki visi yang sama untuk bangsa. Mereka hadir membersamai langkah-langkah para pejuang yang tak mengenal batas dan waktu untuk membantu masyarakat untuk memberikan keadilan dan persamaan hak yang harus di perjuangkan melalui berbagai cara dengan serangkaian kegiatan yang massif dan visioner. Maka untuk menjaga hal tersebut tetap tumbuh di setiap paradigma pemuda bangsa perlu adanya pelatihan kepemimpinan, ruang untuk belajar bersama professional dan praktisi juga terjun ke lapangan untuk dapat menggerakkan dan mencetak sebuah perubahan yang continoue dan dibutuhkan untuk menjawab persoalan yang dihadapkan masyarakat pada zaman nya. Karena itu, inovasi akan subur dari pemikiran pemuda yang memiliki daya juang tinggi untuk menyelesaikan berbagai persoalan bangsa di tengah masyarakat dengan cara nya masing- masing. Saya memiliki banyak harapan untuk kemajuan pendidikan bangsa yaitu agar seluruh anak anak Indonesia dapat belajar dimanapun berada meski di pelosok nusantara dengan

akses layanan yang di gerakkan oleh pemuda- pemudi daerah yang bisa membuat serangkaian kegiatan inovasi pendidikan sesuai potensi daerahnya sehingga tidak ada lagi desa yang tertinggal dan semua anak anak muda memiliki keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan oleh perkembangan zaman. Tentu hal itu perlu di wadahi oleh pemerintah tapi semua pergerakan bisa di lakukan oleh pemuda untuk memulai inisiasi kegiatan yang berkerja sama dengan PEMDA setempat ataupun Dinas Kabupaten/Kota ataupun Kepala Desa agar bisa menghadirkan layanan pendidikan dalam bentuk apa saja untuk masyarakat di lingkungan nya sehingga pemerataan pendidikan dapat terwujud dan menghasilkan mutu individu yang mumpuni di hari esok.

Saya memiliki banyak impian untuk meningkatkan pendidikan anak-anak Indonesia, untuk itu saya tak henti belajar dan mencari beasiswa agar dapat meningkatkan kapasitas dan keterampilan serta pengetahuan yang memadai guna berkontribusi dalam kemajuan pendidikan anak negeri. Saya anak pertama dari tiga bersaudara dengan adik yang masih duduk di bangku sekolah. Pekerjaan ayah saya adalah tukang jahit rumahan, dan ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga. Saya memulai pendidikan dengan penuh perjuangan. Dulu, sewaktu kelas 3 SD sampai dengan lulus kuliah saya berjualan kue dan nasi uduk hasil buatan ibu di sekolah, demi membeli sebuah buku dan bayaran sekolah. Dengan hasil penjualan itu, kami menyambung hidup untuk dapat bisa makan dan bersekolah. Ayah dengan penghasilan kurang dari Rp. 500.000,- berusaha mencukupi kebutuhan hidup kami. Namun, saya tetap ingin bersekolah meski dalam keadaan sesulit apapun, karena pendidikan adalah bekal untuk memberikan kebermanfaatan dan pendidikan juga proses dalam membangun kapasitas dan integritas diri agar layak bersanding dan bertanding di perubahan zaman yang serba teknologi ini. Saya sangat mencintai dunia pendidikan, untuk itu saya membuat pergerakan dengan membuat rumah baca “Bergerak Indonesia” sebagai salah satu bukti nyata hasil pendidikan S1 saya dengan mengumpulkan buku buku bekas dan menggiatkan kegiatan literasi di sekitar lingkungan tempat saya tinggal. Selain membuat rumah baca atau bisa disebut dengan perpustakaan mini, saya pun bersama kawan-kawan mengirimkan buku-buku bekas pelajaran untuk anak anak desa terpencil agar mereka bisa memiliki buku. Komunitas itu saya rintis agar bisa membantu menyelesaikan persoalan literasi anak – anak Indonesia yang sangat perlu perhatian sebagai bentuk rasa pengabdian saya kepada masyarakat atas pendidikan yang telah saya dapatkan. Bergerak Indonesia adalah komunitas literasi yang saya dirikan bersama team untuk menghapus angka buta huruf anak anak desa terpencil dan menghadirkan rasa merdeka untuk seluruh anak anak Indonesia bahwa mereka adalah bagian terpenting dari sebuah bangsa yang akan meneruskan perjuangan para pahlawan kelak. Mereka adalah motor perubahan bangsa di masa depan, mereka harus mendapatkan buku-buku bacaan yang berkualitas

dan menunjang kemajuan pertumbuhan otak dan intellegensi nya agar dapat tumbuh berkarya di masa depan dan siap menghadapi tantangan pada zaman nya. Untuk itu, saya bersama team mengumpulkan buku-buku pelajaran bekas dan buku buku cerita dan bahan bacaan dari seluruh wilayah Jabodetabek untuk dapat dikirim ke seluruh pelosok Indonesia dari bagian Kabupaten Pidi, Aceh, Kabupaten Malinau, Kalimantan

,Kab. Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT hingga

Kabupaten Biak Numfor, Papua dan masih banyak daerah kabupaten lainnya.

Begitu banyak potensi di daerah sehingga dapat menggerakkan perubahan ke arah yang lebih baik. Bergerak Indonesia yang saya rintis telah menginisiasi komunitas pemuda pemudi yang ada di daerah untuk mendirikan rumah baca untuk anak anak desa yang terpinggirkan atau bahkan putus sekolah di pelosok nusantara. Ttelaha banyak komunitas literasi yang diwujudkan dari setiap pergerakan ide yang ditumpahkan dalam kepedulian kemasyarakatan. Hal ini tentu menumbuhkan energi positif anak muda untuk memiliki kesadaran agar bisa membangun negri dengan sinergi yang kontributif dan solutif dengan masyarakat di lingkungan nya. Namun, tentu masih ada banyak langkah solusi pendidikan dan inovasi pendidikan yang ingin dibuat. Untuk itu, saya melanjutkan kuliah S2 Manajemen Pendidikan di Universitas Negeri Jakarta dengan harapan dapat mengasah dan memperoleh ilmu pengetahuan yang dapat diterapkan di masyarakat demi memajukan pendidikan di Indonesia kelak, membantu menyelesaikan persoalan pendidikan anak bangsa dan memberikan kesempatan bagi anak anak yang tidak mampu agar bisa bersekolah.

Semoga tulisan ini bermanfaat agar menjadi sebuah representasi dari pemuda yang diharapkan bangsa untuk menggerakkan banyak potensi anak anak muda Indonesia dengan kontribusi yang beragam dan inovatif juga menjadi bahan pertimbangan bagi pihak terkait untuk dapat memberikan kesempatan bagi saya mengembangkan potensi dan kompetensi agar bermanfaat untuk negeri.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post